the book is very good, but the main subject is resolved in a not so good way, in my opinion a bit forced. it just didn't get 5 stars for that, but the rest is very good ;)
Sejauh ini dari 4 novel utama Sherlock Holmes (dimulai dari A Study in Scarlet, The Sign of Four, The Hound of the Baskervilles, dan The Valley of Fear) karya Sir Arthur C. Doyle, ini adalah novel terbaiknya menurut saya.
Novel ini juga membuat saya semakin menyukai tokoh dr. Watson karena perannya di kisah kali ini lebih banyak diceritakan (meskipun sebenarnya Holmes bekerja tanpa sepengetahuan dr. Watson dan tokoh lain di kisah ini).
Jadi, kisah diawali dengan perbincangan tentang ilmu deduksi antara kedua sahabat itu seperti biasa setelah sarapan di kamar kos mereka. Tidak lama kemudian, Holmes mendapat panggilan tugas dari seorang dokter bernama James Mortimer (bisa dibilang bukan dokter juga karena gelar yang dimilikinya sebenarnya hanya gelar medis pra-dokter saja. Saya juga masih awam soal gelar kedokteran) dari suatu daerah pedesaan di luar London. Mortimer datang sebagai perwakilan dari mendiang Sir Charles Baskerville dan hendak meminta Holmes memecahkan kasus kematian dan misteri The Baskervilles. Selain itu, Mortimer juga meminta nasihat Holmes agar pewaris Baskervilles Hall selanjutnya yaitu, Sir Henry Baskerville bisa hidup dengan layak dan aman.
Mulai dari sini kejadian demi kejadian di luar akal sehat mulai terjadi. Konon menurut legenda yang diceritakan Mortimer, keluarga Baskerville dikutuk karena salah satu leluhur mereka melakukan perjanjian dengan setan sebelum menemui ajal. Legenda itu berputar dan menyebar dari mulut ke mulut hingga satu daerah yang dimiliki oleh keluarga ini tahu dan pantang keluar malam-malam terutama jika melintasi rawa-rawa. Takut bila bertemu The Hound.
Dan ternyata, sesuatu yang terlihat sangat mistik dan sulit dijelaskan oleh nalar tetap bisa terungkap oleh Holmes, sekaligus dia jelaskan secara logika. Tentunya dengan bantuan dari dr. Watson yang rela 'menyerahkan nyawanya' demi mendapat 'pengakuan' dari Holmes lewat terungkapnya kasus ini.
Dengan ending yang cukup gelap dan agak menggantung, Sir Arthur sukses membuat saya merinding dengan kisah yang satu ini. Dari kisah ini pula saya mendapat pelajaran bahwa orang yang terlihat paling ramah sekalipun bukan berarti tidak menyimpan rahasia kelam nan kejam di dalam dirinya, dan orang yang terlihat buruk serta bengis bukan berarti ia tidak memiliki hati.
Bintang 5, sangat memuaskan. Kalau saya hidup waktu zaman Sir Arthur masih menerbitkan ceritanya di surat kabar, akan saya minta beliau membuat kisah lain semacam ini. Plot yang sangat brilian!