Community Reviews

Rating(4.2 / 5.0, 99 votes)
5 stars
40(40%)
4 stars
34(34%)
3 stars
25(25%)
2 stars
0(0%)
1 stars
0(0%)
99 reviews
April 17,2025
... Show More
I really liked this book, and it was hard to put down. It was very bittersweet and cliché, but really highlighted the idea of love having no limits. It was a bit fast paced with intense emotions, but I genuinely enjoyed it! Kinda sad it’s over
April 17,2025
... Show More
Nicholas Sparks gillar verkligen sina sorgliga slut! Det här var sorgligare än vanligt. Jag gråter extremt sällan till böcker, men här gick det inte att låta bli. :( En sådan fin och hemsk bok.
April 17,2025
... Show More
What a waste of time. Read chapter one and you don't need to continue. This is so predictable and such an overworked concept. How did this guy get to be a best selling author?
April 17,2025
... Show More
Conosco abbastanza le storie di Sparks per sapere che sono tutte uguali ma, soprattutto finisco tutte allo stesso modo. Eppure, nonostante ciò, ho provato ancora, ma... diamine, non riesce proprio a farli vivere questi personaggi. Quest'uomo deve proprio odiare la vita, l'amore e la gioia a lungo termine.
April 17,2025
... Show More
Wielki powrót do Nicholasa Sparksa po ponad 10 latach. Uwielbiam te historię. To już chyba zawsze będzie mój comfort autor.
April 17,2025
... Show More
Selesai saat terjebak macet di busway Pulo Gadung - Senayan ;p #review lengkap menyusul karena udah telat masuk kerja nih, hiks hiks...#

yang pasti, berterima kasih pada cerita ini, bahwa mungkin bahagia bukan hanya sebuah kebersamaan. Tapi juga pertemuan dan kehilangan yang saling mendewasakan ;) #jiahh...bahasanya#

***

Pertama kali saya membaca buku Nicholas Sparks kira-kira sekitar 10 tahun yang lalu. A Bend in the Road dan Message in a Bottle. Yah bisa ditebak, saya yang kala itu (sampai sekarang sih) menyukai cerita roman percintaan juga romantis, tentu saja langsung suka dengan cerita2 Nicholas Sparks lainnya. Sempat sih membeli beberapa bukunya, lalu hilang harena dipinjem sana sini dan tak kembali. Lalu akhirnya terobati juga, bulan kemarin saat Jakarta Book Fair digelar, secara tak sengaja saya menemukan 3 bukunya. Harusnya 4, tapi gak punya modal lagi, jadi merelalan lain waktu saja saya membeli buku Dear John. Saya percaya jodoh buku, jadi mungkin lain hari saya bisa berjodoh kembali dengan buku ini.

Nights In Rodanthe. Ini kali pertama saya membaca novel ini. Memang tak sebagus novel sebelumnya The Notebook, tapi tetap bagi saya selalu ada kepuasan tersendiri membaca novel penulis kesukaan. Yap yap... saya memang nge-fans sama Nicholas Sparks. Walau kebanyakan ending buku2nya bisa ditebak, saya tetap tidak keberatan membacanya (lagi) ^_^

***

Adrienne adalah seorang wanita paruh baya yang memiliki 3 orang anak. Dia diceraikan suaminya yang menikah lagi dengan wanita yang jauh lebih muda darinya. Sejak itu Adrienne mengalami kesedihan dan keterpurukan yang dalam. Satu-satunya yang bisa diajak bicara hanya ayahnya, meski hanya sebatas menjadi seorang pendengar yang baik dan sangat sabar.
Suatu hari Adrienne mendapat tawaran untuk menjangan sebuah penginapan milik temannya di Rodanthe. Sebuah kota di pinggir pantai dan ketika ada badai yang cukup besar melanda kawasan tersebut.

Tidak bisa dikatakan terjebak sih, tapi saat itu memang ada tamu yang sudah memesan kamar di penginapan itu. Seorang dokter paruh baya juga, yang sudah mnejual rumah beserta praktek nya, Paul. Dokter itu hendak menemui seorang suami dari pasiennya yang meninggal setelah dioperasi bedah plastik.

Paul adalah seorang duda dengan satu anak. ia sendiri seorang yang sedang mencoba berdamai dengan masa lalunya dan mencoba menata hidupnya kembali dengan tujuan ingin menyusul anaknya, seorang dokter yang menjadi relawan di Ekuador. Paul sendiri ingin memperbaiki hubungan antara ayah dan anak yang sudah menjadi dingin selama bertahun-tahun.

Singkat cerita kedua orang yang itu sama-sama membagu kisahnya satu sama lain. Mencoba sama-sama membuka diri dan menemukan jati dirinya masing-masing. Kemudian, bisa ditebak, keduanya pun jatuh cinta.

Kisah ini sebetulnya adalah cerita Adrienne pada anaknya Amanda yang hidupnya sedang diambang kehancuran karena kehilangan suami. Jadilah alur cerita ini mundur maju, disertai juga kisah surat-surat antara Paul dan Adrienne. Yang saya kagum, perpindahan alur waktunya sangat
mulus. Tetap enak dibaca dan dengan kesederhanaan bahasanya tetap membuat cerita ini penuh makna. Bagaimana kisah ini selanjutnya? Yeahh... mendingan baca sendiri aja. ^o^ .

***

"...dan bahwa cinta bisa datang setiap saat, tak mengenal waktu dan usia, sering kali justru pada waktu yang tidak diharapkan"

Masa lalu adalah masa lalu. Dan kesalahan-kesalahan masa lampau adalah sesuatu yang tidak bisa lagi kita ulang untuk diperbaiki. Waktu, tidak bisa direset ulang layaknya sebuah jam dinding. Tapi beda halnya dengan masa depan. masa yang masih memiliki kesempatan untuk dijalani, dibentuk dan diperjuangkan. Sebelum memaafkan orang lain, keadaaan, mungkin diri sendiri adalah pribadi yang perlu dimaafkan dengan segala ketidaksempurnaannya (ini ceritanya ngemeng sama diri sendiri). Mungkin itulah proses pendewasaan dan hakikat lain dari cinta.

-Vespa, suatu malam sehabis hujan. Dan perut yang kekenyangan-

everything will change but love remains the same...

jiah... saya sentimental sekali yaaaaa....
April 17,2025
... Show More
I must admit, this novel was pretty cheesy, but I guess what I was expecting from a Nicholas Sparks book? But, to be honest, I found that reading it was still enjoyable. Although it did not have the most complex plot and interesting writing style, it was still a good, easy read.

I really enjoyed learning more about Paul. His profession is admirable, but what he did in Ecuador was really inspiring. I wish more time was dedicated to learning more about his son and how their relationship deepened with time.

Although not my favorite Nicholas Spark's book, it still was an enjoyable read. I would recommend it to anyone who just wants something simple and easy to read.
April 17,2025
... Show More
Nicholas Sparks is such a wonderful story teller. I started this book last night at 3 AM when I couldn't sleep, and less than 24 hours later I was finished. I couldn't put it down!

The sweet, secret romance that took place between Adrienne and Paul was so romantic. Just about every woman dreams of the whirlwind romance that is portrayed in the novel.

That said, I felt this was more like a short-story than a novel. It was over too quickly, and I felt that there could have been more to the romance and more to the overall storyline that would solidify the novel. Additionally, I wanted to know more about the relationship between Jean and Adrienne, and was dying for the "girl talk" that I was thinking would normally take place in the setting Adrienne was in.

I did, however, like the way the novel was a story within a story as Adrienne shared her past with her daughter, Amanda. It was the perfect setting for the story to play out.
April 17,2025
... Show More
Ketika Robert Torrelson (yang istrinya meninggal dan menggugat Paul sang dokter) mendatangi Paul di penginapan Rodanthe untuk menceritakan tentang sang istri, saya menangis.
"Kaulah orang terakhir yang bicara dengannya, orang terakhir yang dilihatnya dalam hidupnya. Istriku perempuan terbaik di dunia, dan kau bahkan tidak tahu siapa dia".

Ketika Adrienne sendirian di penginapan setelah Paul pergi, mengenang kebersamaan mereka, saya menangis.

Ketika Adrienne mengunjungi sang ayah yang terserang stroke dan menceritakan kisahnya dengan Paul, saya menangis. Terharu membayangkan sang ayah yang selalu mengatakan "Aku bangga padamu", apapun yang Adrienne lakukan.
"Ayahnya kemudian tersenyum, senyuman yg miring, dan meskipun ayahnya tidak mengeluarkan suara apa2, ketika bibirnya bergerak, Adrienne mengerti apa yg berusaha dikatakan ayahnya".

Ketika Adrienne membaca surat dari Mark, anak Paul, lagi2 saya menangis.

OMG, saya memang cengeng...
*salah sendiri, baca buku kyk gini di saat yang tidak tepat*
April 17,2025
... Show More
Just a bare-bones list of what I SHOULD/COULD have done with the 2 hours it took me read this sorry excuse for a book:
1. Cleaned my bathroom
2. Painted my daughter's bedroom BEFORE more paint gets spilled
3. Cooked AND ate a romantic dinner with my husband, which would be much better for my marriage anyway
4. Gave myself a MUCH needed mani and pedi
5. Weeded my garden
6. Caught up on laundry
7. On and on and on...
8. And last, but not least, read ANY OTHER BOOK, I mean, besides another one by Sparks.

I have to state, the reason I read this was because I saw the movie preview and I like Richard Gere. The preview didn't seem that bad and the book was getting high marks. Everyone talks about how Sparks is such a great author, but I just don't get it. Yeah, his books are supposed to MOVE you, to make you feel, cry, whatever. But not only are his characters COMPLETELY unrelatable, (i.e. super-perfect humans who have been poorly treated by something for absolutely NO reason whatsoever), but Sparks exploits his readers feelings by using universally tear-jerking situations. Of course you're going to cry if someone you love dies. Of course you're going to cry if your husband/wife cheats on you and leaves you for a better/younger model. Of course you're going to cry if you have a miscarriage/lose a child/anything bad happens to do with your children. It doesn't take special talent to insert your bad situation and then add as much melodrama as possible. I especially like his uber-Christian porn...they looked at each other, they had overwhelming feelings, so much couldn't be said, she led him to the bedroom and they made love. At least if you're going to read romance, a little sex would be nice, describe how these perfect people show their perfect love that has begun in less than 24 hours, and isn't premarital sex wrong, or is that only for the young? Haha! Meh. Sappy, unrealistic and unenjoyable. Like I said, I'm glad that I only wasted 2 hours of my life, because I really can't find anything to appreciate about this book, other than its over.

*** I would have given it ZERO stars, but its like having terrible service at a restaurant...if you leave nothing behind, people might think you just forgot. It really WAS that God-awful...
April 17,2025
... Show More
your parents may not always know what you are going though but they probably have been there so ask for advice and shut up and listen
Leave a Review
You must be logged in to rate and post a review. Register an account to get started.